untuk kakakku...
5 posters
Page 1 of 1
untuk kakakku...
just a little story,
bukan kisah nyata, tp beberapa kalimat ini merupakan ungkapan hati saia juga pada kk saia...*tp kk saia sering kok ngobrol ama saia*
-------------------------------------
Untuk kakakku yang kusayangi...
Ini merupakan surat kecil yang kutuliskan di secarik kertas berisikan cooretan hatiku untuk mu...
Walaupun sekarang aku pasti tidak bisa berbincang denganmu, bukankah dari dulu kita ini juga jarang berbincang?
Saat aku TK, kakak sudah kelas 2 SD, tetapi tidak pernah berbincang padaku. Kakak hanya mau berbicara denganku hanya 1-2 kata saja. Kakak tidak pernah curhat padaku, marah padaku, atau tertawa denganku.
Dulu saat aku TK, aku selalu membuat gambar aku dan kakak, tapi kakak tidak pernah tertawa ataupun memuji ku, kakak hanya mengatakan,"oo..."
DUlu saat aku TK, aku selalu menjahili kakak seperti memegang rambut kakak ataupun menyebut-nyebut nama kakak, tapi kakak tidak pernah marah ataupun Menangis padaku, kakak hanya terdiam sambil menatapku tajam dan pergi.
Saat aku duduk di bangku SD, kakak sudah kelas 1 SMP, tetapi tetap saja kakak tidak mau berbincang paadku.
Aku sering meminta bermain pada kakakku yang SMP itu, tetapi ia hanya terdiam menatap ku sinis sambil melepaskan tangannya yang aku sentuh dan pergi.
Saat aku sudah SMP, kakak sudah SMA, tetap saja kakak diam, seakan aku adalah musuhmu.
Saat itu, aku mencoba memeluk kakak dari belakang. Tetapi setelah aku peluk kakak, kakak langsung menghindar dan melepas kan genggaman ku sambil mengatakan,"jijik"
Aku tidak tau maksud kakak mengatakan seperti itu padaku, aku tidak mengerti.
AKu tidak mengerti kenapa kakak selalu bersikap dingin padaku.
Apakah aku ada salah? Apakah kelahiran ku membuatmu menderita? Apakah kakak kesal terhadap orang lain dan melimpahkan padaku?
Aku pun mencoba berdoa kepada Tuhan, aku menanyakan semuanya tentang diri kakak yang bersikap dingin padaku. tetapi pada saat itu belum ada jawaban dari Tuhan, mungkin nanti aku akan mendapatkan jawabannya, pikirku.
Aku pun mencoba membuat gambar dengan sepenuh hati. Aku menggambar api dan es. Aku memberi warna merah untuk api, dan warna biru untuk es. Aku mencoba mengungkapkan hatiiku pada kakak lewat surat gambarku itu yang kutaruh di tempat tidur kakak. Aku pun berharap agar kakak mengerti apa maksud surat ku.
Beberapa hari kemudian, aku mendapatkan surat balasan darimu, berupa gambar api saja. Apa maksud balasan kakak ini? Kenapa es nya menghilang? Aku tidak mengerti.
Setelah melihat-lihat kertas balasan kakak, aku melihat sebuah tetesan air yang terdapat di kertas tersebut. seperti air menangis. Apa kamu menangis, kak?, pikirku.
Mungkin kakak tau maksud kakak. Tapi aku tidak tau maksud kakak.
Kita tidak saling mengerti. Aku tidak faham hati kakak. Kakak yang dingin dan pendiam.
9 bulan kemudian, kakak berulang tahun. Aku ingin mengucapkan selamat pada kakak yang berulang tahun. Tetapi aku tidak berani. Aku takut kakak mengacuhkan aku lagi, aku takut kakak melepaskan tanganku lagi, aku takut kakak mengatakan "jijik" lagi padaku.
Lalu kita sekeluarga pada hari itu juga pergi jalan-jalan untuk merayakan ulang tahun kakak. Tetapi tetap saja kita bejalan berjauhan.
Hingga suatu saat, kejadian itu terjadi.
Aku benci dengan pengendara truk, aku benci orang yang asal-asalan menyetir.
Ia tidak becus menyetir,
sehingga aku yang sedang menyebrang jalan tetap ia terobos.
Saat Truk itu sudah dekat denganku, kakak langsung berteriak "awas!" sambil lompat mengarah padaku untuk melindungi ku. Tapi percuma, kita tetap tertabrak.
Kita langsung dilarikan di rumah sakit, kita lansung di rawat. Aku hanya mendengar ibu dan bapa menangis sambil memanggil nama kakak. ahahahaha, sungguh tidak adil ya? atau mungkin memang salahku. Memang seharusnya kakak tidak usah ikut lompat sehingga aku di acuhkan seperti ini. Ini salahku, aku seharus nya pantas Mati di kasur ini sambil tersenyum kepada bapa, ibu, dan kakak yang ikut terbaring. Tapi, kenapa baru aku yang sadar? melainkan kakak masih memejamkan mata. Ini salahku, kak...
Aku yang terbaring ini berusaha untuk berdiri, untuk melihat kakak. Mungkin kondisi kakak sekarang lebih parah ketimbang aku. Aku tetap saja tidak bisa berdiri. Aku hanya menteskan air mataku karena tidak akan melihat kakak lagi.
Aku gak betah disini kak. Aku ingin sekali mati. Aku tidak diperlukan disini. Aku hanya menjadi pajangan disini. Aku ingin pergi kak, aku ingin pergi bersama kakak.
Beberapa jam kemudian, di dalam kamar hanya aku, dan kakak. Aku yang tetap berusaha berdiri itu terus saja terbaring di kasur. Aku melihat kakak telah sadar. Kakak hanya menatapku membisu. Kakak pun memberikan kode lewat tangan seakan sekarang kakak bisu. kakak memberikan kode bertuliskan, "Semoga kamu betah hidup di dunia ini"
Aku bingung dengan kode kakak. Belum aku berbicara kakak memberikan kode lagi, "Ini terakhir kalinya kita bertemu. Semoga kamu mau memaafkan aku."
Aku pun langsung terdiam kaget menlihat perkataan kakak itu. Kak, apa maksud kakak? Kakak tidak bermaksud "itu" kan? Semoga kakak sembuh sehingga kita bisa berjalan bersama lagi.
Esok harinya. Aku terbangun dari tidur ku. Aku bisa berdiri. Aku melihat di kasur kakak, kakak sudah tidak ada. Ini, ini mimpi kan? Tidak mungkin kakak...
Aku pun langsung lari dengan kaki yang masih pincang, dan menanyakan pada suster. Hingga aku melihat secarik surat yang ditinggalkan kepada suster tersebut. Isinya, "Terima kasih dan maafkan aku."
Ini bukan surat kakak kan? Ini surat isengkan? Ini, ini, ...Arghhh saat itu pikiran ku nge blank setelah melihat surat itu kak. Kakak...
Saat aku berjalan, aku melihat di suatu ruangan. Terdapat seseorang yang diselimuti kain putih, seakan seseorang telah meninggal. Tapi itu bukan kakak kan?
Aku langsung menangis di depan ruangan itu sambil melihat orang yang terbaring itu.
Seorang dokter berkata padaku sambil menepuk pundakku, "loh? kamu pasien kan? Yang tertabrak sama kakakmu kan gara-gara truk itu? kenapa bisa ada disini? Istarahat lah dulu." Lalu aku pun langsung berkata pada dokter, "Dokter! Katakan, dokter! Siapa yang Terbaring disitu?" Dokter itu langsung terdiam. Dokter itu mengucapkan nama seseorang dengan suara pelan, "Kakak mu."
Kakak... sekarang kakak dimana? Biar aku mengerti lagi maksud kakak. Apa kakak bahagia disana? Apakah kakak masih ingat aku? Apa kakak membaca surat ku? Apa kakak yang menitipkan surat itu pada suster?
kakak, aku terus teringat setiap kata yang kakak ucapkan padaku termasuk, "jijik"
Yang kakak maksud bukanlah "jijik" , tetapi "cicik" kan? ya, itu namaku kak. Nama panggilanku yang nan aneh dari ibu, yang beda dari nama kakak yang lebih bagus.
Baru sekarang aku tau kakak itu bisu, aku baru tau maksud kakak baik. Aku baru tau kakak jarang berbicara karena takut ketahuan bisu. Aku baru tau kakak ini orangnya suka kagetan sehingga setiap aku pegang kakak, kakak langsung kaget dan melepaskan tanganku. Aku baru tau kakak tidak bisa tersenyum karena takut orang-orang menganggap kakak gila. Aku baru tau maksud kakak semua ini baik, hanya saja hasilnya bertolak belakang dari yang diharapkan.
Aku berharap terdapat kantor pos yang dapat mengirikan surat ke surga. Aku ingin berbicara pada kakak walaupun hanya dengan surat.
Kakak, semoga kakak membaca surat ini disana bersama teman-teman baru kakak. Semoga kakak tenang disana bersama Tuhan. Semoga kakak terus ingat aku dan terus melihat ku dari sana.
bukan kisah nyata, tp beberapa kalimat ini merupakan ungkapan hati saia juga pada kk saia...*tp kk saia sering kok ngobrol ama saia*
-------------------------------------
Untuk kakakku yang kusayangi...
Ini merupakan surat kecil yang kutuliskan di secarik kertas berisikan cooretan hatiku untuk mu...
Walaupun sekarang aku pasti tidak bisa berbincang denganmu, bukankah dari dulu kita ini juga jarang berbincang?
Saat aku TK, kakak sudah kelas 2 SD, tetapi tidak pernah berbincang padaku. Kakak hanya mau berbicara denganku hanya 1-2 kata saja. Kakak tidak pernah curhat padaku, marah padaku, atau tertawa denganku.
Dulu saat aku TK, aku selalu membuat gambar aku dan kakak, tapi kakak tidak pernah tertawa ataupun memuji ku, kakak hanya mengatakan,"oo..."
DUlu saat aku TK, aku selalu menjahili kakak seperti memegang rambut kakak ataupun menyebut-nyebut nama kakak, tapi kakak tidak pernah marah ataupun Menangis padaku, kakak hanya terdiam sambil menatapku tajam dan pergi.
Saat aku duduk di bangku SD, kakak sudah kelas 1 SMP, tetapi tetap saja kakak tidak mau berbincang paadku.
Aku sering meminta bermain pada kakakku yang SMP itu, tetapi ia hanya terdiam menatap ku sinis sambil melepaskan tangannya yang aku sentuh dan pergi.
Saat aku sudah SMP, kakak sudah SMA, tetap saja kakak diam, seakan aku adalah musuhmu.
Saat itu, aku mencoba memeluk kakak dari belakang. Tetapi setelah aku peluk kakak, kakak langsung menghindar dan melepas kan genggaman ku sambil mengatakan,"jijik"
Aku tidak tau maksud kakak mengatakan seperti itu padaku, aku tidak mengerti.
AKu tidak mengerti kenapa kakak selalu bersikap dingin padaku.
Apakah aku ada salah? Apakah kelahiran ku membuatmu menderita? Apakah kakak kesal terhadap orang lain dan melimpahkan padaku?
Aku pun mencoba berdoa kepada Tuhan, aku menanyakan semuanya tentang diri kakak yang bersikap dingin padaku. tetapi pada saat itu belum ada jawaban dari Tuhan, mungkin nanti aku akan mendapatkan jawabannya, pikirku.
Aku pun mencoba membuat gambar dengan sepenuh hati. Aku menggambar api dan es. Aku memberi warna merah untuk api, dan warna biru untuk es. Aku mencoba mengungkapkan hatiiku pada kakak lewat surat gambarku itu yang kutaruh di tempat tidur kakak. Aku pun berharap agar kakak mengerti apa maksud surat ku.
Beberapa hari kemudian, aku mendapatkan surat balasan darimu, berupa gambar api saja. Apa maksud balasan kakak ini? Kenapa es nya menghilang? Aku tidak mengerti.
Setelah melihat-lihat kertas balasan kakak, aku melihat sebuah tetesan air yang terdapat di kertas tersebut. seperti air menangis. Apa kamu menangis, kak?, pikirku.
Mungkin kakak tau maksud kakak. Tapi aku tidak tau maksud kakak.
Kita tidak saling mengerti. Aku tidak faham hati kakak. Kakak yang dingin dan pendiam.
9 bulan kemudian, kakak berulang tahun. Aku ingin mengucapkan selamat pada kakak yang berulang tahun. Tetapi aku tidak berani. Aku takut kakak mengacuhkan aku lagi, aku takut kakak melepaskan tanganku lagi, aku takut kakak mengatakan "jijik" lagi padaku.
Lalu kita sekeluarga pada hari itu juga pergi jalan-jalan untuk merayakan ulang tahun kakak. Tetapi tetap saja kita bejalan berjauhan.
Hingga suatu saat, kejadian itu terjadi.
Aku benci dengan pengendara truk, aku benci orang yang asal-asalan menyetir.
Ia tidak becus menyetir,
sehingga aku yang sedang menyebrang jalan tetap ia terobos.
Saat Truk itu sudah dekat denganku, kakak langsung berteriak "awas!" sambil lompat mengarah padaku untuk melindungi ku. Tapi percuma, kita tetap tertabrak.
Kita langsung dilarikan di rumah sakit, kita lansung di rawat. Aku hanya mendengar ibu dan bapa menangis sambil memanggil nama kakak. ahahahaha, sungguh tidak adil ya? atau mungkin memang salahku. Memang seharusnya kakak tidak usah ikut lompat sehingga aku di acuhkan seperti ini. Ini salahku, aku seharus nya pantas Mati di kasur ini sambil tersenyum kepada bapa, ibu, dan kakak yang ikut terbaring. Tapi, kenapa baru aku yang sadar? melainkan kakak masih memejamkan mata. Ini salahku, kak...
Aku yang terbaring ini berusaha untuk berdiri, untuk melihat kakak. Mungkin kondisi kakak sekarang lebih parah ketimbang aku. Aku tetap saja tidak bisa berdiri. Aku hanya menteskan air mataku karena tidak akan melihat kakak lagi.
Aku gak betah disini kak. Aku ingin sekali mati. Aku tidak diperlukan disini. Aku hanya menjadi pajangan disini. Aku ingin pergi kak, aku ingin pergi bersama kakak.
Beberapa jam kemudian, di dalam kamar hanya aku, dan kakak. Aku yang tetap berusaha berdiri itu terus saja terbaring di kasur. Aku melihat kakak telah sadar. Kakak hanya menatapku membisu. Kakak pun memberikan kode lewat tangan seakan sekarang kakak bisu. kakak memberikan kode bertuliskan, "Semoga kamu betah hidup di dunia ini"
Aku bingung dengan kode kakak. Belum aku berbicara kakak memberikan kode lagi, "Ini terakhir kalinya kita bertemu. Semoga kamu mau memaafkan aku."
Aku pun langsung terdiam kaget menlihat perkataan kakak itu. Kak, apa maksud kakak? Kakak tidak bermaksud "itu" kan? Semoga kakak sembuh sehingga kita bisa berjalan bersama lagi.
Esok harinya. Aku terbangun dari tidur ku. Aku bisa berdiri. Aku melihat di kasur kakak, kakak sudah tidak ada. Ini, ini mimpi kan? Tidak mungkin kakak...
Aku pun langsung lari dengan kaki yang masih pincang, dan menanyakan pada suster. Hingga aku melihat secarik surat yang ditinggalkan kepada suster tersebut. Isinya, "Terima kasih dan maafkan aku."
Ini bukan surat kakak kan? Ini surat isengkan? Ini, ini, ...Arghhh saat itu pikiran ku nge blank setelah melihat surat itu kak. Kakak...
Saat aku berjalan, aku melihat di suatu ruangan. Terdapat seseorang yang diselimuti kain putih, seakan seseorang telah meninggal. Tapi itu bukan kakak kan?
Aku langsung menangis di depan ruangan itu sambil melihat orang yang terbaring itu.
Seorang dokter berkata padaku sambil menepuk pundakku, "loh? kamu pasien kan? Yang tertabrak sama kakakmu kan gara-gara truk itu? kenapa bisa ada disini? Istarahat lah dulu." Lalu aku pun langsung berkata pada dokter, "Dokter! Katakan, dokter! Siapa yang Terbaring disitu?" Dokter itu langsung terdiam. Dokter itu mengucapkan nama seseorang dengan suara pelan, "Kakak mu."
Kakak... sekarang kakak dimana? Biar aku mengerti lagi maksud kakak. Apa kakak bahagia disana? Apakah kakak masih ingat aku? Apa kakak membaca surat ku? Apa kakak yang menitipkan surat itu pada suster?
kakak, aku terus teringat setiap kata yang kakak ucapkan padaku termasuk, "jijik"
Yang kakak maksud bukanlah "jijik" , tetapi "cicik" kan? ya, itu namaku kak. Nama panggilanku yang nan aneh dari ibu, yang beda dari nama kakak yang lebih bagus.
Baru sekarang aku tau kakak itu bisu, aku baru tau maksud kakak baik. Aku baru tau kakak jarang berbicara karena takut ketahuan bisu. Aku baru tau kakak ini orangnya suka kagetan sehingga setiap aku pegang kakak, kakak langsung kaget dan melepaskan tanganku. Aku baru tau kakak tidak bisa tersenyum karena takut orang-orang menganggap kakak gila. Aku baru tau maksud kakak semua ini baik, hanya saja hasilnya bertolak belakang dari yang diharapkan.
Aku berharap terdapat kantor pos yang dapat mengirikan surat ke surga. Aku ingin berbicara pada kakak walaupun hanya dengan surat.
Kakak, semoga kakak membaca surat ini disana bersama teman-teman baru kakak. Semoga kakak tenang disana bersama Tuhan. Semoga kakak terus ingat aku dan terus melihat ku dari sana.
,Cicik, Adikmu yang tersayang
Re: untuk kakakku...
apa ini cerita brother complex? lol *pas baca jadi teringat saya sama kakak cowok saya*
saya sama kakak saya jg g akrab haha... jarang ngobrol, soalnya dia punya dunia sendiri saya jg... dan itu dunia yg beda.
Yah tapi punya kakak cowok g buruk" amat
saya sama kakak saya jg g akrab haha... jarang ngobrol, soalnya dia punya dunia sendiri saya jg... dan itu dunia yg beda.
Yah tapi punya kakak cowok g buruk" amat
Re: untuk kakakku...
tapi kalo bisu... kok bisa ngomong?
mungkin maksudnya gagu?
eh?
mungkin maksudnya gagu?
eh?
kuroro- Sensei
- Styx
Race :
Posts : 2007
Gold : 10649
Reputation : 1
Join date : 2010-05-31
Age : 123
Location : Ryuuseigai
Re: untuk kakakku...
[quote=Kury]apa ini cerita brother complex? lol *pas baca jadi teringat saya sama kakak cowok saya*
saya sama kakak saya jg g akrab haha... jarang ngobrol, soalnya dia punya dunia sendiri saya jg... dan itu dunia yg beda.
Yah tapi punya kakak cowok g buruk" amat [/quote]
wahahahaha
ini bukan brother complex kok
ini hanya ungkapan hati saia selama ini....
lg pula saia g tau mau buat kakak nya cwo atau cwo
[quote=kuroro]tapi kalo bisu... kok bisa ngomong?
mungkin maksudnya gagu?
eh?[/quote]
gak kok... sebenarnya org bisu itu bisa ngomong hanya saja cara ngomongnya blak blak kan karena masalah dgn mulutnya, sehingga tidak bisa di obati...
org bisu itu kyk misalnya ngomong, "apa kabar?"
dia nanti ngomongnya malah kyk, "waope gaber?" dgn cara pembacaan yang g jelas...
jd org bisu itu bukan sepenuhnya g bisa ngomong
saya sama kakak saya jg g akrab haha... jarang ngobrol, soalnya dia punya dunia sendiri saya jg... dan itu dunia yg beda.
Yah tapi punya kakak cowok g buruk" amat [/quote]
wahahahaha
ini bukan brother complex kok
ini hanya ungkapan hati saia selama ini....
lg pula saia g tau mau buat kakak nya cwo atau cwo
[quote=kuroro]tapi kalo bisu... kok bisa ngomong?
mungkin maksudnya gagu?
eh?[/quote]
gak kok... sebenarnya org bisu itu bisa ngomong hanya saja cara ngomongnya blak blak kan karena masalah dgn mulutnya, sehingga tidak bisa di obati...
org bisu itu kyk misalnya ngomong, "apa kabar?"
dia nanti ngomongnya malah kyk, "waope gaber?" dgn cara pembacaan yang g jelas...
jd org bisu itu bukan sepenuhnya g bisa ngomong
Re: untuk kakakku...
Hm.. Sepertinya menyenangkan ya punya kakak...
Yuki jadi ingin punya kakak... *capek jdi kakak terus*
Yuki jadi ingin punya kakak... *capek jdi kakak terus*
Re: untuk kakakku...
ANJIR SEDIH!!! gud job rika ini fiksi kan?
celia- Sensei
- Race :
Posts : 2633
Gold : 9856
Reputation : 3
Join date : 2010-04-17
Age : 27
Location : Bekasi
Re: untuk kakakku...
kazuki wrote:Hm.. Sepertinya menyenangkan ya punya kakak...
Yuki jadi ingin punya kakak... *capek jdi kakak terus*
ada enaknya ada enggak...
celia wrote:ANJIR SEDIH!!! gud job rika ini fiksi kan?
arigatou!!!
fiksi apa y? =3 *geblek bagian situnya...*
em... ini cerita g nyata, hanya saja ada beberapa ungkapan hati saia untuk kakak saia saia tulis disini... ^^
Re: untuk kakakku...
fiksi itu karya gak nyata -klo ga salah-
kamu jauh ama kakakmu rik?
kamu jauh ama kakakmu rik?
celia- Sensei
- Race :
Posts : 2633
Gold : 9856
Reputation : 3
Join date : 2010-04-17
Age : 27
Location : Bekasi
Re: untuk kakakku...
celia wrote:fiksi itu karya gak nyata -klo ga salah-
kamu jauh ama kakakmu rik?
aku jauh ama kakak2 ku... tapi kami serng bercanda kok...
tapi ada kala ketika kakak ku hanya mau tertawa karena lelucon kk ku yg lain, pdhl aku tdk pernah mendengar tawa kakakku karena lelucon ku.... OTL
Re: untuk kakakku...
ah, saya ndak punya kakak
kuroro- Sensei
- Styx
Race :
Posts : 2007
Gold : 10649
Reputation : 1
Join date : 2010-05-31
Age : 123
Location : Ryuuseigai
Similar topics
» UNTUK MODERATOR
» Not Musik untuk Melodica
» Happy b'day yg ke-23 untuk Prinny-san
» Tutorial Untuk Scanlator
» Selamat ultah yg ke-13 untuk Fei Ren
» Not Musik untuk Melodica
» Happy b'day yg ke-23 untuk Prinny-san
» Tutorial Untuk Scanlator
» Selamat ultah yg ke-13 untuk Fei Ren
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|